Apa sebenarnya disebut sebagai atheisme? Dan apa bedanya sikap ini dengan agnostik serta teisme? Yuk, kita bahas tema ini bersama-sama.
Pengertian
Atheisme atau ateisme adalah suatu
penolakan terhadap klaim eksistensi tuhan. Seorang atheis tidak percaya
alam semesta merupakan ciptaan Tuhan. Alam tidak pernah diciptakan. Mereka menentang
kata “menciptakan” yang analog dengan sifat personal. Tetapi bukan berarti mereka
tidak menyetujui alam tidak pernah dimulai. Contoh:
- Adi membuat peta Indonesia
- Angin menyebabkan debu bertebaran
Berbeda dengan Adi, angin tidak memiliki
maksud dan tujuan khusus untuk menciptakan atau membuat kondisi. Seorang
atheis melihat fenomena alam bukan sebagai bentukan Tuhan (Adi), tapi
cenderung melihatnya seperti melihat angin membuat debu bertebaran.
Sikap ini sering dipertanyakan non-atheist:
tujuan dan sikap-sikap personal
senyatanya eksis. Lalu kenapa alam ini tidak diciptakan dengan maksud dan
tujuan tersebut?
Jawaban atheist akan pertanyaan tersebut
bervariasi. Salah satunya, mereka akan menolak klaim bahwa “tujuan” benar-benar
hal yang mendasar. Tujuan dan sifat-sifat personal merupakan fenomena akibat
aktivitas otak. Otak sendiri bekerja berdasarkan neuron dan faktor non personal
lainnya. Jadi, yang paling mendasar tetap merupakan sifat non personal kalau
kasusnya dicoba-analogkan dengan kondisi manusia.
Pengertian Teisme
Theisme atau teisme adalah suatu sikap menyepakati
klaim esksistensi Tuhan. Seorang theis mempercayai semesta alam diciptakan dengan
tujuan yang dimiliki tuhan. Tuhan memiliki sifat-sifat seperti bisa senang,
marah, dan sebagainya. Tuhan juga biasanya diklaim oleh theist memiliki
karakter personal seperti manusia, hanya saja sikap tersebut semuanya positif
dan memiliki level maha. Contoh: maha penyayang dan maha mulia.
Salah satu yang mencolok yang sering
dikritik pihak non-theist kepada theist adalah istilah-istilah yang “tanpa
makna”. Theist menyatakan bahwa Tuhan maha mulia, namun tidak bisa menunjukkan
apa arti “maha” sebelum kata mulia tersebut. Memangnya apa standar pengukuran untuk disebut maha? Seringkali theist
hanya menunjukkan contoh-contoh kemahaan tuhan tanpa memberikan standar baku
yang tepat. Anda merasa tertantang menjawab pertanyaan ini? :P
Baca juga: Memahami Cara Pikir Quranis
Agnostik
Baik atheis maupun theis adalah suatu sikap dalam spektrum percaya-tidak percaya
terhadap klaim eksistensi tuhan. Atheis bisa dibedakan menjadi gnostik dan agnostik
atheist sebagaimana theist bisa dibedakan menjadi gnostik dan agnostic atheis.
Apa bedanya antara Gnostik dan Agnostik?
Baik agnostik maupun gnostik adalah sikap
terhadap tahu-tidaknya keberadaan tuhan. Agnostik biasanya memandang tuhan
tidak atau setidaknya belum diketahui ada tidaknya. Sedangkan gnostik mengklaim
mereka tahu kebenaran klaim ada-tidaknya tuhan. Jadi:
- Gnostik atheist adalah mereka yang tidak mempercayai tuhan dan tahu bahwa posisinya benar.
- Agnostik atheist tidak tahu ada/tidaknya tuhan, namun memilih untuk tidak percaya.
- Gnostik theis adalah mereka yang percaya tuhan dan mengklaim tahu bahwa tuhan itu ada.
- Agnostik theist adalah orang yang mengklaim tidak tahu akan adanya tuhan namun memilih untuk percaya.
Meskipun begitu, seorang agnostic bisa saja
tidak mengambil sikap percaya atau tidak percaya. Mereka akan menanyakan, “Kenapa klaim eksistensi dianggap masalah
percaya atau tidak percaya? Bukankah eksistensi semua hal adalah masalah
pengetahuan?”
0 Response to "Mengenal Pengertian Atheisme, Theisme, Agnotik, dan Perbedaannya"
Post a Comment