Panenteis merujuk pada mereka yang memandang bahwa ada sesuatu yang ilahi di dunia ini yang mewadahi segala sesuatu dan memiliki keududukan di atas ikatan waktu serta ruang. Panentheisme adalah sebuah pemahaman yang secara ringkas dapat diwakili dengan kalimat “semua ada dalam Tuhan”.
Pandangan ini berbeda dengan pantheis yang memandang bahwa “semua adalah Tuhan”. Bagi seorang panenteis, Tuhan adalah jiwa atau intisari atas semesta ini yang lebih besar dan merupakan “tempat” dimana semesta berada. Tanpa Tuhan, semesta tak akan pernah ada. Tuhan juga dipandang sebagai faktor yang memulakan dunia ini. Namun, berbeda dengan kebanyakan pandangan teisme, mereka memandang bahwa semesta terbentuk atas diri Tuhan. Penciptaan bukan merupakan sebuah proses menimbulkan sesuatu dari yang tidak ada.
Umumnya, mereka yang berpandangan seperti ini menganggap Tuhan menciptakan semesta dari diri Tuhan itu sendiri. Sebab, mereka menganggap, tidak mungkin sesuatu bisa tercipta dari ketiadaan. Ketiadaan itu sendiri dianggap tidak ada karena “pada momen” tersebut, yang ada hanya Tuhan. Dan Tuhan itu sendiri selalu ada dalam segala sesuatu yang ada.
Baca juga: Pengertian Panteis
Contoh tokoh yang diduga sebagai seorang dalam kelompok ini adalah Spinoza. Beberapa memang mengatakan Spinoza adalah seorang panteis, namun banyak pula yang menganggap beliau adalah seorang dalam kategori ini.
“Whatsoever is, is in God, and without God nothing can be, or be conceived” (Spinoza).
Agama yang Memiliki Pandangan Panenteis
Kebanyakan agama dengan konsep Tuhan personal dan monotheistik tidak mendukung pandangan panenteisme. Tuhan personal seringkali dikisahkan menciptakan makhluk hidup dari ketiadaan (meski ini masih membutuhkan intrepretasi lebih lanjut).
Namun, beberapa pandangan dalam agama, baik yang berasal dari kitab maupun tradisi keagamaan kadangkala menunjukkan karakter panentistik. Misalnya quote dari Yesus dalam Injil Thomas berikut ini: "I am the light that is over all things. I am all... Split a piece of wood; I am there. Lift up the stone, and you will find me there (Yesus dalam Injil Thomas)." Pernyataan serupa juga disebutkan oleh Allah SWT dalam agama Islam, bahwa Dia ada dzat yang berada dimana-mana yang keberadaannya bahkan lebih dekat dari urat leher.
Akan tetapi pada kebanyakan aliran (terutama di luar sufisme), pandangan panenteistik memang tidak begitu didukung dalam agama ini, terutama yang berkaitan dengan penciptaan semesta yang berasal dari Tuhan itu sendiri.
.
Hindu
Agama yang dengan jelas memiliki pandangan panentheistik adalah Hindu. Khrisna (dalam Bhagavad Gita) mengatakan bahwa segala sesuatunya berada dalam dirinya. Pada aliran Hindu lainnya, yakni Advaita Vedanta, Brahma juga dianggap sebagai realitas tanpa atribut. Karenanya, ia tidak bisa dipahami sebagai “Tuhan” seperti halnya Tuhan personal. Dengan kata lain, Brahma dan terjadinya semesta memiliki kaitan yang panenteistik.
0 Response to "Mengenal Apa itu Panenteis dan Agama yang Terkait dengan Konsep Ini"
Post a Comment