Agnostik? Apa itu ya? Apa Agnotisisme Sama saja dengan Ateisme?

 Agnostik merujuk pada mereka yang berpandangan bahwa kebenaran klaim eksistensi Tuhan tidak bisa diketahui atau setidaknya belum bisa diketahui hingga hari ini. Agnosticism adalah posisi terkait anggapan tahu-tidaknya dirinya atau manusia pada umumnya mengenai kebenaran klaim eksistensi Tuhan. 

Simbol agnosticism

Posisi ini bertentangan dengan gnostik yang berpandangan bahwa ia tahu kebenaran klaim eksistensi Tuhan. Kedua posisi tersebut hendaknya tidak dicampuradukkan dengan masalah percaya atau tidak percaya pada klaim theisme (theis dan atheis). Sebab, seorang agnostik alias agno tetap bisa percaya pada eksistensi Tuhan maupun tidak, tanpa melepas atribut identitasnya. Contoh tokoh agnostik adalah Betrand Russell, Carl Sagan, Charles Darwin , dan David Attenborough. 

Baca juga: Mengenal Panenteisme dan Agama yang Terkait

Mereka yang agno berpikir bahwa kebenaran mengenai hal-hal tertentu seperti ketuhanan dan kehidupan setelah kematian yang dibahas dalam Kristen dan agama-agama lainnya tidak mungkin untuk diketahui. Atau setidaknya belum bisa diketahui saat ini. 

 .

Tipe Agnostik 

Terdapat setidaknya dua tipe agnostic, yakni:

• Agnostik Kuat (Strong Agnostic)

Tipe strong agnostic berpandangan bahwa masalah eksistensi Tuhan tidak bisa diketahui oleh manusia karena manusia tidak pernah lepas dari subjektivitasnya. Manusia tidak bisa melakukan verifikasi atas pengalaman subjektivnya tersebut kecuali dengan pengalaman subjektif yang lain. Yang dimaksud kebenaran objektif sendiri selama ini hanya berupa konsensus yang diverifikasi dengan asumsi. Karena itulah, mereka yang pada posisi ini akan mengatakan bahwa umat manusia tak akan pernah tahu kebenaran eksistensi Tuhan. 

• Agnostik Lemah (Weak Agnostic)

Weak agnostic berpandangan bahwa saat ini manusia memang belum bisa mengetahui kebenaran klaim eksistensi Tuhan. Namun, bukan berarti di masa depan juga demikian. Menurut mereka yang berada pada posisi ini, bukti yang ada belum cukup untuk menentukan ada dan tidaknya sosok deity yang menciptakan semesta. 

 .

Kaitannya dengan Atheis-Theisme

Dalam konteks theisme, seorang agnostik kemudian bisa dibedakan menjadi agno atheis serta agnostic theis.

1. Agnos ateis: menyatakan tidak percaya pada klaim eksistensi Tuhan yang diajukan oleh theis. Namun, ia tidak mengatakan bahwa ia tahu Tuhan itu tidak ada. 
2. Agnostic Teis: menyatakan percaya pada klaim eksistensi Tuhan. Namun, ia tidak mengatakan bahwa ia tahu Tuhan itu tidak ada. 

Akan tetapi bukan berarti seorang akan selalu mengambil posisi atheis maupun theis. Kadang agnostik abstain dan memilih untuk membahas ekstistensi Tuhan lewat pengetahuan semata. Apalagi bagi beberapa orang, kepercayaan maupun ketidakpercayaan dianggap tidak relevan untuk masalah eksistensi dan atau kehidupan (apateistik). 

 .

Tak Punya Pendirian?

Seringkali mereka yang agno dianggap oleh pihak lain sebagai orang yang tak punya pendirian. Ini sebenarnya hal yang salah dan sudah dijelaskan ringkas pada paragraf awal tulisan ini. 

Mereka yang agno bukanlah orang yang tak punya pendirian atau pengecut. Justru kebanyakan orang dari mereka memiliki pendirian yang kuat dengan mengatakan bahwa hingga hari ini belum ada bukti yang cukup untuk masalah eksistensi Tuhan.

Tokoh-tokoh agnostik bahkan mengatakan bahwa agnosticisme adalah sebuah metode. Agnostisisme nyatanya memang bukan merupakan kepercayaan atau anti-kepercayaan, namun sebuah cara. Pada cara ini, terdapat aplikasi akan sebuah prinsip... prinsip tersebut secara positif bisa diungkapkan sebagai berikut: dalam hal intelektualitas, ikutilah alasan kemanapun ia membawamu, tanpa condong pada satu hal tertentu. Sedangkan secara negatif, prinsip tersebut bisa diungkapkan sebagai berikut: dalam hal intelektualitas, jangan berpura-pura bahwa kesimpulannya sudah pasti padahal belum ditunjukkan atau malah tidak bisa ditunjukkan (Thomas Henry Huxley).  

Tweet