Pengertian Panteis, Makna Tuhan Spinoza, dan Dua Golongannya

Pantheis adalah istilah yang merujuk pada seseorang yang memiliki pandangan bahwa semesta atau “yang ada” merupakan Tuhan. Pantheisme adalah pandangan theisme yang menganggap bahwa antara Tuhan dan semesta tidak ada batasan yang nyata. Tuhan bukan merupakan sosok yang terpisah atau bisa dibedakan dari ciptaannya. Pandangan seperti ini umumnya banyak ditemukan dalam agama-agama Timur seperti Taoisme dan Hinduisme. 

Pantheis, ketika Tuhan adalah semesta
Ketika Tuhan adalah semesta.

Di Eropa, pandangan yang bersifat pantheistik banyak dimiliki filsuf dan ilmuwan. Salah satu tokoh panteis yang terkenal adalah Einstein. Einstein dalam beberapa kesempatan menyatakan dengan jelas bahwa ia mempercayai “Tuhannya Spinoza”, yakni Tuhan dalam pengertian semua yang ada. 

Kami, para pengikut Spinoza, melihat Tuhan dalam setiap keajaiban akan semua yang ada pada keteraturan dan ketaatan terhadap hukum alam, sebagaimana yang kita lihat sendiri terwujud sebagai manusia dan binatang. (We followers of Spinoza see our God in the wonderful order and lawfulness of all that exists and in its soul ["Beseeltheit"] as it reveals itself in man and animal)(Einstein). 
Saya tidak percaya dengan Tuhan personal dan saya tidak pernah membantah ini, malah telah menyatakannya dengan jelas. (I do not believe in a personal God and I have never denied this but have expressed it clearly(Einstein). 

Konsep Tuhan Spinoza

Konsep Tuhan yang digagas Spinoza pada dasarnya merupakan jawaban atas konsep Tuhan menurut Rene Descartes. Descartes memandang dunia secara dualistik. Menurut Descartes, terdapat perbedaan antara tubuh (materi) dan jiwa. Sedangkan menurut Spinoza keduanya tidak bisa dibedakan. Sehingga demikian, terlahirlah konsep bahwa Tuhan adalah segala yang ada. Ia tidak melakukan dikotomi atau pemisahan.
.

Tipe Panteis

Terdapat setidaknya dua tipe panteis bila dilihat dari bagaimana mereka memandang determinisme. Bagi mereka yang memiliki pandangan stoicism, semua yang ada pada dasarnya adalah satu kesatuan. Einstein mengambil langkah lebih jauh dengan mengatakan bahwa “yang ada” bukan hanya secara materi, namun juga “satu waktu”. Masa lalu, masa sekarang, dan masa depan menurut Einstein adalah ilusi belaka. Semuanya sudah diatur oleh Tuhan termasuk keputusan yang menurut kita, kita ambil dengan free will (pandangan ini disebut teological determinisme). Bagi beberapa panteis yang lain, tidak semua kesatuan merupakan aspek yang dimaksud dalam pandangan pantheistik. 

Sedangkan bila dilihat dari segi personal-impersonal, terdapat pula tipe panteis yang memandang Tuhan sebagai kesatuan personal. Tuhan seperti itu masih tetap berperan dalam terjadinya mukjizat dan bentuk-bentuk keajaiban lainnya. Lagu “Satu” dari Dewa 19 adalah salah satu contoh pandangan pantheistik yang sifatnya personal. 

.

Sekilas Panteisme dalam Hindu dan Taoisme 

Sebagaimana yang disebut di atas, terdapat beberapa agama timur yang mengandung filosofi pantheistik. Keduanya adalah Hindu dan Taoisme. Pada agama Hindu, jiwa manusia tidak terpisah dari Brahma yang dianggap sebagai realita akan semua hal yang ada. Sedangkan pada Taoisme, Zhuangzi (tokoh Taoisme) pernah mengatakan bahwa surga dan dirinya diciptakan bersama, dan semua hal dan dirinya adalah suatu kesatuan

0 Response to "Pengertian Panteis, Makna Tuhan Spinoza, dan Dua Golongannya"

Post a Comment