Ketika bicara mengenai ateisme, Anda hanya perlu berkata bahwa istilah tersebut merujuk ke orang yang tak percaya pada Tuhan. Namun hal ini agak beda dengan theisme. Teisme adalah sikap percaya pada Tuhan. Ketika ditanya Tuhan yang seperti apa dan bagaimana, Anda akan dihadapkan pada banyak “cabang”, mulai dari islam hingga deis. Tapi secara umum, kita bisa membagi sikap menjadi dua jenis
Dua Kategori Teisme
Dua kategori theisme adalah teis religius dan teis ireligius. Berikut penjelasan singkatnya.
.
.
1. Teisme Religius
Istilah religius yang tersemat pada kata teisme adalah penanda bahwa kategori ini membawahi mereka yang islam, Kristen, Hindu, dll. Theis religius percaya bukan hanya pada Tuhan personal. Mereka juga percaya, Tuhan personal dengan sikap khusus yang berbeda-beda. Ada yang percaya Tuhan sebagai penyelamat dosa warisan, ada pula yang percaya Tuhan sebagai Allah yang menurunkan Nabi Muhammad.
Dari jumlah tuhan yang disembah, theis religius bisa dibedakan menjadi dua, yakni monoteis dan politeis. Sedangkan berdasarkan karakter terbentuknya, theisme religius bisa dibedakan dalam kelompok agama langit seperti Kristen dan kelompok agama bumi seperti Hindu.
.
2. Teisme Non Religius
Tipe non religius pada umumnya biasa kita sebut sebagai deis. Deis adalah orang yang percaya Tuhan ada namun tak percaya pada agama. Ada beberapa penyebab mengapa deis tak percaya agama. Bisa karena aturan agama dianggap tidak sesuai dengan pemahaman ketuhanan. Bisa pula karena aturan agama dianggap menyalahi hukum alam.
Baca juga: Daftar 14 Artis Ateis
Terkait yang terakhir ini, merujuk pada deis yang percaya Tuhan sebagai pembuat jam. Tuhan sebagai pembuat jam atau watchmaker, adalah tuhan yang menciptakan dunia tapi tak melakukan intervensi. Persis seperti tukang jam yang setelah jamnya jadi, tak lagi mengutak-atik kapan akan jam satu atau kapan akan jam dua.
Selain deis, kategori ini juga mencakup semua yang menganggap adanya higher power yang mengatur semesta. Mereka ini agak berbeda dengan deis, karena deis percaya Tuhan sebagai watchmaker yang tak melakukan intervensi apa-apa.
.
Sejak Kapan Teisme Muncul?
Saya tak tahu apakah dulunya manusia sempat ateis sebelum mengenal anisme dan dinamisme. Tapi yang jelas, teisme telah ada sejak dulu. Mungkin manusia tak menggunakan istilah tuhan. Tapi pemahaman akan higher power atau kekuatan yang lebih besar adalah dasar-dasar yang menjadi sikap atau landasan seorang teis. Hal yang mendasar ini selanjutnya berkembang dengan penambahan akan filosofi kehidupan sehingga membentuk organisasi seperti agama. Atau bila pada Islam atau Yahudi, kemudian diceritakan Tuhan memberikan seperangkat aturan.
Deis sendiri bisa jadi merupakan fenomena baru. Setidaknya deis sebagai tentangan pada agama, tentu harus menunggu agama muncul terlebih dahulu baru kemudian ada.
0 Response to "Lebih Dekat Mengenai Teisme, Pengertian, dan Dua Kategorinya"
Post a Comment